Chairil Anwar In Love & Broken : Curating Language In Poems and Poets
PUNCAK
Pondering, pondering on you, dear…
Minggu pagi di sini. Kederasan ramai kota yang
terbawa
tambah penjoal dalam diri – diputar
atau memutar –
terasa tertekan; kita berbaring bulat telanjang
Sehabis apa terucap di kelam tadi, kita habis kata
sekarang.
Berada 2000 m. jauh dari muka laut, silang siur
pelabuhan,
jadi terserah pada perbandingan dengan
cemara bersih hijau, kali yang bersih hijau
Maka cintaku sayang, kucoba menjabat tanganmu
mendekap wajahmu yang asing, meraih bibirmu di
balik rupa.
Kau terlompat dari ranjang, lari ke tingkap yang
masih mengandung kabut, dan kau lihat di sana,
bahwa antara
cemara bersih hijau dan kali gunung bersih hijau
mengembang juga tanya dulu, tanya lama, tanya.
1948
Hey there, siang kamis manis buat yang lagi kasmaran. Duh duh duh, hari ini penulisnya lagi nggak baperan! jadi doi bisa konsen nulis. Jujur, dari puisi ini, yang saya suka cuma kalimat pondering, pondering on you dear setelah itu, wassalam. Hahaha isn't it not fun at all? Tapi emang saya nggak pernah berusaha mendalami makna dari puisi ini sebelumnya, terakhir pernah liat di buku pelajaran Bahasa Indonesia kelas 3 SMU. Waktu itu pelajaran kelompok untuk terjemahin puisi. Dan saya jadi bagian paling malas gerak yang cuma terima bersih. Hehehe
Ada yang bisa bantu saya terjemahkan? (lambaikan tangan ke kamera)
Silahkan tinggalkan ulasan, saya mah apa atuh ....
Lalu terpuruk di sudut bawah meja ....
0 komentar: