Tolong Jangan Tanya Kapan Saya Menikah! (lagi dan lagi) TITIK

1:22 PM LovelyBunny001 0 Comments

Sebelum baca postingan Chucky (yang bisa jadi menyeramkan ini), SILAHLKAN nonton pidio dibawah dulu :) (saya memaksa, serius.)


Sudah??

Oke, jangan baper dong. Saya yang lebih baper daripada anda T.T mupeng jugak iya ...

Jadi gini lho ceritanya pemirsah, terserah mau baca atau ndak yang penting saya tetep nulis dan situ tetep bukak postingan ini. So, silahkan lanjutkan aktifitas sia-sia anda membaca postingan yang ndak ada gunanya ini *plakk back to topic ...

Belakangan ini (setaun belakangan ini) saya merasa sangat ... sangat tertekan ... saya yang umurnya baru 24 tahun jalan 2 bulan ini terus-terusan di jejali dengan pertanyaan kapan menikah dan akan menikah dengan siapa, apakah sudah punya calonnya dan rencananya menikah akan seperti apa dan lain-lain sebagainya f***ing s**** pertanyaan yang sejenis (oops! maaf ...) Saya yang penuh kreatiftias dalam menjawab setiap pertanyaan ini (lebih tepatnya jago nge-les) sampe mentok ndak nemu jawaban lagi dan akhirnya cuma bisa nyengir dan ngelus dada. Sambil berdoa didalam hati, Tuhan luluskan saya dari cobaan yang tiada tara ini :'(

Lalu, darimana kah sumber pertanyaan itu berasal? Dari dasar samudera, dari puncak gunung lalu menelusuri hutan belantara dan mengikuti alur air dari hulu hingga ke hilir sungai dan finally tiba juga di delta dan melebur di pantai menyatu dengan luas samudera .... (Stress Has Been Detected: 100 Alerted!) Mulai dari undangan digital yang dikirimkan teman-teman saya, seperti nge-tag di facebook, twitter, instagram etc sampai sms, chat grup dan personal dan telepon yang niat awalnya pengen ngundang dan berakhir dengan bertanya kapan menyusul (yang saya yakin beberapa teman juga pasti mengalami hal yang serupa, yakan? yakan? ayo ngaku aja ndak usah ndak malu ... MALULAH!) Dan tadi pagi saya baru dapet undangan nikah lagi di grup chat Nagekeo Care Island karena salah satu founder kita ada yang ngirim shockingnews ternyata beliau mau nikah awal Desember tahun ini. Dan akhirnya berita bahagia itu berakhir di pertanyaan: Mbak Etna kapan nyusulnya. Itulah sebabnya sekarang saya males komen kalo di tag di undangan atau berita bahagia pernikahan teman-teman saya di medsos, bukannya sombong atau pura-pura ndak kenal, tapi saya merasa terkucilkan karena akhirnya saya yang di bully. Dan selanjutnya semua notifikasi tentang undangan pernikahan itu saya off kan, maaf ya teman-teman. Anyway jangan kapok ngundang saya, meskpun saya PASTI ndak bakal datang.

Bahkan sampai ibunda saya yang tadinya nelpon sekali sebulan doang cuma minta transfer sekarang pertanyaan dan permintaannya berubah menjadi begini: "Sari (nama panggilan saya kalo dirumah) ndak usah ngirimin ibuk uang bulanan lagi ya .... (YESSS! FINALLY MY MOM WOKE UP!!!) Mbok ya cepet nikah, udah punya pacar tha (semoga ibuk ndak tau kenyataan paitnya kalo ternyata belum ada yang mau jadi pacar anaknya yang aneh diluar batas toleransi ini), ibuk pengen nggendong cucu ...(((cucu ... cucu ... cucu)))" [seketika terduduk lemas, pandangan mata kosong, kejang-kejang dan mulut mengeluarkan busa] dan itulah yang jadi penyebab kenapa saya sekarang males njawab telpon dari ibunda. Sama hal nya setiap saya mengunjungi adik saya satu-satunya di Jogja yang tadinya berniat buat monitoring apa dia bener-bener kuliah atau ndak disana tapi setiap mau pulang atau setiap di chat yang ditanyain malah kapan mau nikah, bukannya dengan harapan supaya ada yang bisa menggantikan dia buat ngejagain saya disini tapi supaya dia bisa punya abang yang bisa dipalakin tiap bulan (Kinda Bloody Hell Brother) padahal kuliahnya jugak saya yang bayarin!

Lalu, beberapa media massa sekarang itu mulai memunculkan dan mempopulerkan tema-tema yang menurut orang-orang yang mengalami nasib sama seperti saya selalu merasa tema tersebut sangat sensitif dan menyinggung lubuk hati kami (saya ini maksudnya) yang paling dalam. Mulai dari meme yang nyinggung Jones, meme tentang nikah dan meme tentang kalah sama anak kecil yang masih KECIL udah pada lebih SENIOR pacarannya dibanding yang lebih TUA. Meskipun media sosial dan media informasi lainnya tersebut tidak berniat mengajukan pertanyaan kepada kita (saya atau siapapun yang merasa) tentang kapan menikah. Tapi kita (saya kali maksudnya T.T) terlalu sensitif hatinya, jadi baper kan ... jadi merenung sendiri ditengah kegelapan malam ditemani cahaya rembulan dan awan mendung lalu bertanya-tanya ... Tuhan, sebenernya jodoh saya kejebak macet dimana sih? Lama amat datengnya, keburu ubanan nunggu. Bisa ndak dia dijemput pake GoJek gitu biar cepetan kesini, trus tiba-tiba teriak dibawah jendela kamar saya buat ngasih suprise boneka teddy gede yang bawa cincin nikah (ngebayangin proposal scene ala-ala drama korea)

Nah, setelah sekian banyak pergulatan hati yang saya alami karena insiden berulang-ulang diatas akhirnya .... (jreng jreng jreng) saya mencetuskan sebuah IDE! Yang hanya bermanfaat buat saya sendiri tentunya, demi menjaga stabilitas dan keamanan sosial, politik, ekonomi, hukum dan agama maka saya menemukan jawaban setelah bertapa di pantai Gunung Kidul bulan Agustus kemarin. Bahwa saya tidak akan terpengaruh lagi untuk goyah mempertahankan ideologi saya mengenai makna pernikahan yang dulu sempat menjadi dasar-dasar negara. Nih, baca baik-baik filosofi Chucky tentang pernikahan:

I will be marrying my bestfriend, who I found coincidentally make me happier in every single days we've been thru. No matter if we spend our days in argue each other, no matter if I can't understand the whole of his odd world, no matter if he can't understand that he's insane and stupid and no matter if I found hardly and should be awaiting longer. But I will be more appreciate my bestfriend who find him self truely love and believing me for take care of his rest life and make me his wife, no matter how long I should awaiting until he got ready to marry me. I will not DATING ANYONE anymore, because I will only MARRY him. Because I know he's the best man that God sent to me and I also preparing my self to be his BEST lady EVER. Because I am his BESTFRIEND.

Dan, sembari menunggu sang calon suami saya tersebut datang. Sambil mengisi waktu kosong daripada duduk diem iseng menunggu dan akhirnya saya mati kesepian sendiri (seperti puisi nya Chairil Anwar *IYKWIM) maka terciptalah sebuah project "Menolak Patah Hati" atau yang biasa terkenal dengan hashtag #MPHEscapeProject di setiap postingan Instagram dan Blogger dan aneka postingan saya yang berkait dengan aktifitas ngabur kesana-kemari ndak jelas arah tujuannya asalkan uang tabungan sampe terkuras abis dan akhirnya bertahan hidup di akhir bulan dengan cuma makan nasi aking. Projek jalan-jalan ini tadinya ingin saya kerjakan untuk kesenangan pribadi sebagai visi saya untuk mengatakan kepada Michael Jackson, Kurt Cobain, Kahlil Gibran dan Khairul Ni'am bahwa saya tidak akan lagi menangis meraung-raung menyesali dan terpuruk tentang mantan pacar saya yang asshole itu karena sudah menikah dan punya anak dengan selingkuhannya ... (maaf.red) SERIUS SAYA NDAK EMOSI DAN DENDAM *keypad rusak* Dan saya akan terus pergi kesana kemari sampai ada satu orang baik hati yang bodoh yang meminta saya untuk tinggal, menjadi wanita terbahagia didunia dan menjadi istri nya. Maka projek kabur ini bukan sekedar acara jalan-jalan biasa yang menghabiskan uang gajian semata (faktanya memang menghabiskan uang gajian yang tidak seberapa itu T.T) tapi lebih kepada menemukan jati diri saya karena saya akan lebih menghargai hidup saya, mencintai apa yang ada disekitar saya yang telah Tuhan berikan dan melatih pribadi saya menjadi lebih baik, ber-attitude yang pantas karena akan mendatangkan jodoh yang baik pula.

Lalu apakah saya beralih ke GOODBOY lover sekarang? NAY, I am still a Badboy Hunter *main mata, gigit bibir*














Best Regards,



Chucky The Single Fighter. ( perdana ngasih nama alay ke diri sendiri :D )

You Might Also Like

0 komentar: