Manufaktur 9: Gaun Emas Di Balik Kelambu Dan Bulan Purnama Biru

11:34 AM LovelyBunny001 0 Comments


Semut-semut merah di daun kering pohon kelapa hias merayapi tepian berduri dahannya lalu turun ke tanah
Bibit-bibit bawang merah dan bawang putih baru ditanam setengah ketika tidak bisa lagi digunakan untuk memasak karena telah tumbuh tunas daun hijau muda
Dan bibit-bibit pohon cabe yang menjorok keluar mendongak mencari cahaya matahari pagi dilangit kota industri kecil di pojok selatan Bekasi
Triplet tiga anak laki-laki yang sampai membuat mimpi tentang bayi-bayi menggemaskan untuk mempengaruhi pikiran orang-orang dewasa. Memanipulasi dengan air liur
Ada yang diam-diam miris karena dengan sengaja lewat di antara pakaian-pakaian bayi dan menyentuh dengan lembut. Mimpi yang abu-abu

Bulan penuh sekali dilangit biru abu-abu
adalah momen epik untuk di abadikan
Diantara sunyi diam malam yang kelabu dan angin yang meniup kelambu di tingkat atas sebuah gedung diseberang jalan
Tanganku memainkan kelambu dan bersenandung, ia mengikuti kemanapun mataku pergi
Perempuan bergaun emas itu, matanya seperti memburu dan mencari tahu tentangku
Sembunyi dan berhati-hati meskipun tidak terlalu berhasil menarik perhatianku tapi ada sedikit rasa seram seperti matanya sampai ke seberang sini
Dan ia terbang kesini, hinggap di beranda ku. Hendak mendaratkan tangannya ke pipiku
Tapi gaunnya menjadi putih

Akhir pekan terakhir di tahun ini menyimak Jazz asik tentang cinta
Dan tidak akan ada lagi caption tentangmu dimanapun foto itu di abadikan
Kau adalah monster kecil yang lucu, matamu akan seperti mata dari seorang laki-laki bodoh yang selalu menyusahkan hati perempuan
Kakimu pasti mungil dan cepat larinya seperti perempuan yang cepat sekali datang dan pergi kemanapun kakinya berpijak
Kau akan lahir dari ibu yang pintar memasak sayuran dan jago dua bahasa asing
Kau akan jadi seorang laki-laki pengembara atau perempuan ulet yang pintar menari Jaran Kepang
Tuhan adalah selimut paling hangat dan pembaca dongeng yang tidak ada habisnya
Tunggu ibu melahirkanmu ke dunia, diamlah disitu tidur manis di buaian bulan

You Might Also Like

0 komentar: