Makan Sehat Makan Pintar
Oleh : Etna Khairullah
Latar Belakang
Anak-anak yang berada dalam rentan
usia sekolah, membutuhkan banyak kalori untuk beraktivitas sehari-hari.
Terutama untuk kegiatan belajar mengajar disekolah. Anak-anak yang berada dalam
usia 6-17 tahun membutuhkan 55 persen karbohidrat, 30 persen lemak dan 15
persen protein dari keseluruhan kebutuhan nutrisinya. Dengan asupan gizi yang
seimbang anak mampu berpikir dengan cemerlang dan beraktifitas sesuai masa
pertumbuhannya.
Gizi yang seimbang mengandung
vitamin dan mineral yang penting untuk mencerdaskan otak anak, ini didapat dari
daging dan ikan serta sayur-sayuran. Sementara asupan lemak yang terlalu banyak
dan glukosa yang berlebihan akan bnerdampak negative pada anak. Kekurangan gizi
juga menyebabkan pertumbuhan anak terhambat dan menimbulkan penyakit berbahaya.
Selain mineral dan vitamin, zat
besi juga merupakan nutrisi penting bagi anak. Anak yang mengalami kekurangan
asupan zat gizi didalam tubuhnya sulit berkonsentrasi pada saat belajar dan
sering terlihat lemas.
Selain berperan dalam membantu
pertumbuhan dan perkembangan anak, gizi yang seimbang juga menghindarkan anak
dari penyakit. Fisik yang kuat diperoleh karena badan memiliki perlindungan
dari pengaruh buruk lingkungan.
Orang tua memperkenalkan anaknya
kepada makanan-makanan sehar sejak dini agar tubuh anak mendapatkan asupan gizi
yang lengkap. Makanan 4 sehat 5 sempurna didapat dari pemenuhan gizi yang orang
tua mereka berikan melalui makan-makan yang disajikan.
Seiring berkembangnya waktu
anak-anak mulai tumbuh dan memasuki usia sekolah. Orang tua tidak dapat
sepenuhnya mengontrol asupan makanan pada anak. Kebanyakan para orang tua hanya
memberikan sejumlah uang saku yang dapat digunakan anak untuk membeli makanan
yang tersedia dikantin sekolah.
Sementara tidak semua sekolah menyajikan
jenis makanan sehat yang sesuai dengan asupan gizi anak. Akibatnya anak
mengalami kekurangan konsumsi gizi seimbang.
Masalah
Gizi merupakan unsur yang sangat
penting di dalam tubuh. Dengan gizi yang baik, tubuh akan segar dan kita dapat
melakukan aktivitas dengan baik. Gizi harus dipenuhi justru sejak masih
anak-anak, karena gizi selain penting untuk pertumbuhan badan, juga penting
untuk perkembangan otak. Untuk itu, orang tua harus mengerti dengan baik
kebutuhan gizi si anak agar anak tidak mengalami kurang gizi. Selain itu, orang
tua juga harus mengetahui apa dan bagaimana kurang gizi itu. (Doktersehat.com)
Orangtua memang memberikan makanan
yang sesuai dengan 4 sehat 5 sempurna. Tetapi pada saat anak berada disekolah
orangtua tidak dapat mengawasi makanan apa yang mereka konsumsi setiap harinya.
Apakah higienis, memenuhi standar gizi dan kandungannya tidak berbahaya.
Sekolah menyediakan kantin yang
menyajikan makanan untuk para siswanya. Beberapa sekolah dengan standar
tertentu menyajikan makanan dengan pengawasan dan standar gizi yang telah
ditetapkan. Sehingga para orang tua tidak khawatir akan konsumsi makanan yang
diberikan pada anak saat disekolah.
1.
Makanan dikantin sekolah yang sehat
Di Kota Tanjungpinang, sekolah-sekolah
yang memiliki kantin menyajikan makanan yang hampir sama menunya. Anak-anak
memilih sendiri menu apa yang mereka sukai dan inginkan. Mereka juga
menyesuaikan dengan uang saku yang diberikan oleh orang tuanya. Tanpa menyadari
apakah makanan yang mereka memiliki gizi yang seimbang atau tidak.
Umumnya sekolah menyajikan menu mie
instan dengan cara memasak yang tidak sesuai dengan prosedur di kemasan mie,
selain itu tidak ada ditambahkan sayuran atau lauk lain untuk tambahan gizi.
Selain mie instan, juga tersedia gado-gado, soto dan pecal serta nasi goreng
atau nasi putih yang dipasangkan dengan lauk pauk. Ada lauk pauk yang tersedia
memenuhi standar asupan gizi, tetapi harga makanan tidak sepenuhnya terjangkau
oleh siswa yang berasal dari keluarga dengan ekonomi rendah. Harga setiap menu
makanan di sekolah berkisar dari Rp. 4.000,- hingga Rp. 10.000,-.
Pada usia Sekolah Dasar rata-rata
anak diberikan uang saku Rp. 1.000 hingga Rp. 5.000,-, pada usia Sekolah
Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas uang saku yang diberikan diatas Rp.
5.000,- pada umumnya. Dengna uang saku tersebut, siswa hanya mampu mebeli jenis
makanan yang terjangkau dengan uang sakunya, sebagian siswa malah memilih
mengkonsumsi snack saja pada saat jam istirahat. Pola makan yang tidak sehat
juga dipengaruhi oleh tingkat kepemilikan materi siswa dalam pertimbangan
ekonomis.
Bagi anak-anak yang tidak berselera
dengan jenis makanan yang disajikan oleh penjajah makanan dikantin mereka lebih
memilih untuk membeli jajanan atau makanan ringan. Makanan ringan seperti yang
kita ketahui banyak mengandung zat adiktif yang tidak baik bagi kesehatan.
Berikut adalah contoh table
merk-merk beberapa makanan dan minuman sachet dengan bahan pengawet:
KZA
|
|||
ID
|
NAMA PRODUK
|
JENIS MAKANAN
|
KANDUNGAN ZAT ADDITIVE
|
1
|
Chitato
|
Makanan Ringan
|
TBHQ,MSG, CaCO3, DG,
DI, pewarna, NaB
|
2
|
Chitos
|
Makanan Ringan
|
DG, DI, CaCO3, FF,
TBHQ, pewarna, NaB, MSG
|
3
|
Piattos
|
Makanan Ringan
|
KCl, AAS, pewarna,
NaB, MSG
|
4
|
French Fries
|
Makanan Ringan
|
NaB, pewarna, Si, FF,
AS, MSG
|
5
|
Potato Chips
|
Makanan Ringan
|
NB, FF, pewarna, AS,
MSG
|
6
|
Potato Steak
|
Makanan Ringan
|
DG, DI, CaCO3, FF,
TBHQ, MSG
|
7
|
Happy Tos
|
Makanan Ringan
|
KB, SB, pewarna, NaB,
FF, MSG
|
8
|
Balls
|
Makanan Ringan
|
TBHQ, MSG, CaCO3, DG,
DI, pewarna, NaB, Si
|
9
|
Taro
|
Makanan Ringan
|
NB, FF, AS, CaCO3, KB,
NaB, DG, DI, MSG
|
10
|
Double Dekker
|
Makanan Ringan
|
TBHQ, MSG, CaCO3, DG,
NaB, pewarna, AS
|
11
|
Jet Zet
|
Makanan Ringan
|
KB, SB, MSG, NaB, FF,
TBHQ, pewarna, KCO3, NB
|
12
|
Twisko
|
Makanan Ringan
|
DG, DI, KCO3, FF,
TBHQ, TBHQ, MSG
|
13
|
Mie Remes ABC
|
Makanan Ringan
|
MSG, KB, SB, NaB, FF,
pewarna, NB, Aas
|
14
|
Indomie Goreng
|
Makanan Siap Saji
|
Fe, PK, P, pewarna,
AF, MSG, KB, SB, Aas, NB
|
15
|
Selera Rakyat
|
Makanan Siap Saji
|
MSg, NaK, NaB, KCO3,
G, pewarna, KB
|
94
|
Oreo
|
Biskuit
|
Ab,NaB,NB
|
95
|
Ritz
|
Biskuit
|
Am,Pr,MNG,Kf
|
96
|
Tropicool
|
Jelly
|
NB,AS,Kr,Pc,pewarna
|
97
|
Okky
|
Jelly
|
I,Ks,Pe,pewarna
|
Makanan
ringan merupakan
makanan selingan atau camilan. Makanan ini dikonsumsi disela-sela waktu dan
bukan merupakan makanan pokok yang harus kita makan setiap hari secara teratur.
Tingkat ekonomi juga mempengaruhi
asupan gizi anak. Orangtua yang berpenghasilan dibawah rata-rata tidak mampu
menyediakan makanan yang bernutrisi setiap saat ditambah dengan makanan yang
tersedia dikantin juga kekurangan nutrisi.
Masa
depan Negara ini tergantung dari generasi muda. Berkualitas tidak hanya
ditunjang dengan pendidikan formal, tapi juga mutu otak yang baik, sehingga
diperlukan nutrisi yang baik. Guna memerangi permasalahan malnutrisi anak
Indonesia, memperbaiki status gizi anak usia sekolah dalam membantu
meningkatkan proses tumbuh kembang, tingkat kehadiran sekolah, prestasi anak,
serta meningkatkan kesadaran perilaku yang berhubungan dengan gizi.
Pembahasan
Dibawah ini merupakan daftar makanan
untuk otak dan bermanfaat untuk
kebugaran mental mereka, yang dapat meningkatkan kekuatan anak:
·
Makanan yang mengandung vitamin C.
Makanan seperti jeruk dan yang tinggi vitamin c, mampu meningkatkan memori dan
kinerja.
·
Telur mengandung vitamin untuk
meningkatkan daya ingat yang disebut kolin.
- Ikan (Setidaknya dua kali seminggu). Ikan mengandung lemak yang penting untuk perkembangan otak
- Buah-buahan dan Sayuran Hijau, oranye, kuning, dan ungu. Kaya antioksidan yang dapat melindungi sel-sel otak dari kerusakan, serta potasium, yang membantu mencegah kelelahan mental.
- Daging (Sapi dan Unggas), makanan ini mengandung zat besi yang tinggi, kekurangan zat besi mengganggu belajar dan daya ingat.
- Sereal kaya zat besi, makanan ini sangat baik, sumber karbohidrat yang dibutuhkan untuk performa mental tajam.
2. Sayuran juga sumber
nutrisi makanan yang sehat
Nutrisi
yang tercukupi menegmbangkan prestasi anak, tetaapi kebanyakan orangtua tidak
menyadari itu. Kebanyakan berpikir gizi hanya didapat pada lauk-pauk yang
memiliki kualitas dan kuantitas harga diatas rata-rata. Jenis daging dan jenis
sayur-sayuran eksklusif, Daging sapi, ayam, sayur brokoli, bayam merah,
asparagus, dan paprika adalah contoh sumber makanan sehat. Tetapi harga jualnya
tidak ekonomis dan tidak semua kalangan masyarakat dapat mengkonsumsinya,
selain itu juga tidak mungkin dijajakan oleh penjual makanan dikantin sekolah,
karena ongkos makanan juga pasti akan lebih tinggi dan siswa tidak akan mau
membeli.
Sebenarnya
banyak makanan yang berasal dari sayuran yang berharga ekonomis, makanan dengan
bahan-bahan sayuran yang murah juga banyak mengadung nutrisi. Sayur-sayur
tersebut antara lain bayam, kangkung, wortel, tauge, dan ketimun.
Tidak
menjadi masalah jika kantin tidak mampu menyediakan aneka sayur-mayur dan
daging berkualitas karena pertimbanagn harga. Mereka dapat memilih sayuran
dengan harga lumayan murah tetapi tetap banyak menagndung manfaat. Menu-menu
makanan dengan variasi sayura yang dijual dikantin sekolah tidak akan membuat
anak bosan untuk makan setiap hari.
Sebenarnya kejadian tersebut tidak perlu terjadi jika si
penjual makanan jajanan mengetahui mengenai keamanan pangan yang akan dijajakan
pada anak sekolah. Kita tahu bahwa anak sekolah adalah generasi – generasi penerus
bangsa yang harus dilindung salah satunya adalah keamanan makanan dan minuman
yang mereka konsumsi. Disamping itu namanya juga manusia yang dipenuhi
dengan insting materi kewaspadaan orang tua mengawasi apa yang dimakan anaknya
juga perlu.
Jenis – jinis makanan yang tidak diperbolehkan dan harus
diawasi oleh para orang tua si anak penulis sebutkan sebagai berikut :
1.
Makanan yang mempunyai warna
mencolok.
Berita
keracunan yang terjadi beberapa waktu yang lalu penyebabnya adalah pada makanan
yang mempunyai zat pewarna tekstil yang dilarang dalam Permenkes (Peraturan
Menteri Kesehatan), efek jangka pendeknya Bisa menimbulkan Alergi gangguan
pernafasan , pencernaan , syaraf juga merupakan penyebab dari keracunan makanan
tersebut, biasanya ditandai dengan gejala mual dan muntah. Salah satu indicator
dari makanan yang menggunakan zat pewarna adalah warnanya mencolok, harganya
murah dan diminati sang anak.
2.
Makanan – makanan BerPengawet
Bakso, Mie Basah Tahu dan Tempe , adalah salah satu makana
yang paling sering diawetkan, namun media pengawetannya sama seperti media
pengawetan mayat. Yaitu formaldehid atau formalin. Efek nya bagi anak – anak
sangatlah berbahaya, efek jangka panjangnya adalah Kangker.
3.
Makanan Yang mengandung Pemanis
Berlebihan dan Penyedap Rasa
Si Buah
hati memang gemar sekali dengan makanan yang rasanya manis, sebaiknya jika si
anak mau beritahukan, coba cegah untuk mengkonsumsi makanan – makana yang
mengandung pemanis berlebihan. Makanan manis dapat merusak gigi sang anak.
Selain itu penyedap rasa adalah zat karsinogenik penyebab kangker.
Kalau kita berbicara masa kecil, dan
masa – masa dimana makanan yang sehat sangatlah sulit , karena anak kecil
terkadang belum mengetahui serta mengontrol jenis makanan yang sehat untuk
mereka, maka akan sangat sulit jadinya orang tua untuk mengawasi mana yang
boleh dan tidak boleh. Namun hal tersebut masih bias kita cegah, minimal ada
usaha daripada tidak sama sekali. Mencegah anak untuk tidak sembarangan jajan
tidak secara langsung dengan mengawasinya terus untuk jajan, tapi para ibu
dapat menggunakan alternative kedua , yaitu makanan bekal.
Ketika berbicara mengenai gizi
kurang (undernutrition), perhatian terbesar akan ditujukan pada anak, terutama
balita. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut, asupan kurang yang berlangsung
dalam jangka waktu yang panjang, akan memberikan dampak terhadap proses tumbuh
kembang anak dengan segala akibatnya di kemudian hari. Tidak hanya pada
pertumbuhan fisik anak, tetapi juga perkembangan mentalnya. Satu hal yang akan
berdampak pada produktivitas suatu bangsa.
Selain masalah kekurangan nutrisi
pada makanan yang dijajakan dikantin sekolah, juga proses pengolahan yang
kurang higienis dan pemilihan lokasi kantin yang tidak strategis. Beberapa lokasi
kantin di sekolah ada yang berdekatan dengan WC dan penjual makanan tidak
memperhatikan kebersihan kantinnya.
Semua penjamah makanan harus selalu
memelihara kebersihan perorangan dan terbiasa berperilaku hidup sehat selama bekerja.
Untuk tujuan tersebut perlu dilakukan pembinaan yaitu kegiatan yang meliputi
perencanaan dan penilaian, pembimbingan dalam pengendalian terhadap segala
usaha secara berhasil guna dan berdaya guna terhadap pengolahan makanan dan
tenaga penjamah makanan.
Dalam makanan dan minuman merupakan indikator terjadinya
kontaminasi akibat penanganan makanan dan minuman yang kurang baik Minimnya
pengetahuan para penjaja makanan mengenai cara mengelola makanan dan minuman
yang sehat dan aman, menambah besar resiko kontaminasi makanan dan minuman yang
dijajakannya. Makanan, termasuk ketoprak dan gado-gado dan makanan lainnya
kemungkinan terkontaminasi E.
coli dapat
menimbulkan penyakit yang pada gilirannya dapat mengganggu proses belajar
mengajar.
Bagaimana mewujudkan kantin yang sehat di sekolah? tentu
saja kebijakan sekolah berperanan penting disini karena itu adalah wewenang
sekolah. Orang tua murid semestinya juga dilibatkan sebagai “konsumen” dan
perlunya dibentuk badan pengawas kantin atau sering disebut dengan
Food Committee dimana para konsumer akan memberikan
penilaian-penilaian mereka ke badan tersebut dan sebagai jembatan komunikasi
kepada si pengelola kantin (entah milik kepala sekolah, yayasan ataupun
kontraktor) .
Tetapi
kebanyakan orangtua tidak memperdulikan masalah pentingnya pengawasan terhadap
makanan yang disajikan di sekolah karena mereka memiliki focus perhatian
terhadap masalah-masalah lain yang lebih penting daripada mengawasi hal
tersebut.
Jalan terbaik mungkin adalah
memberikan bekal makanan jadi ke anak-anak walau tentu saja tidak selalu
berarti lebih sehat tetapi paling tidak orang tua dapat mengontrol asupan anak,
tetapi tidak dapat diberlakukan pada semua anak. Orangtua tidak mungkin
meaksakan anaknya yang bersekolah dibangku sekolah menegah untuk lebih membawa
bekal dari rumah ketimbang makan dikantin. Mereka mungkin akan merasa repot
jika harus membawa bekal dan menyiapkannya setiap hari.
Kesimpulan
Makanan sehat penting bagi
pertumbuhan anak. Nutrisi yang tercukupi terdapat dalam makanan yang anak-anak
konsumsi dan menunjang prestasi belajar anak disekolah.
Anak-anak
memerlukan nutrisi untuk tumbuh kembang dan dalam proses mencerna
ilmupengetahuan disekolah. Anak yang kekurangan gizi dan nutrisi menaglami
gangguan pertumbuhan dan renta terhadap penyakit.
Orangtua tidak sepenuhnya menyadari
bahwa nutrisi sangat penting ada dalam makanan anak. Tetapi orangtua tidak
banyak berperan aktif dalam pengawasan makanan yang dijual dikantin sekolah.
Tidak ada perkumpulan dari para orangtua murid untuk mengawasi makanan yang
layak untuk dijajakan dikantin sekolah.
Makanan yang tersedia dikantin
sekolah tidak sepenuhnya mengandung gizi seimbang. Beberapa jenis makanan dibua
mempertimbangkan uang saku yang diberikan kepada siswa. Tetapi tidak
emperhatikan apakah makanan layak dikonsumsi atau tidak. Penyajian makanan yang
tidak memeprhatikan kebersihan serta makanan dengan bahan-bahan adiktif memicu
penyakit berbahaya pada anak.
Masyarakat
Indonesia, khususnya di Kota Tanjungpinang memiliki pola makan yang tidak
sesuai dengan asupan gizi yang seimbang. Ini dikarenakan factor ekonomi menjadi
latar belakang dalam kualitas pemenuhan kebutuhan pangan mereka.
Penyelesaian Masalah dan Saran
Adapun
penulis merangkum beberapa sumber masalah kurangnya nutrisi pada makanan yang
ada dikantin sekolah, maka memberikan beberapa alternative penyelesaian
masalah, yaitu:
1. Sekolah
menetapkan standar penyajian makanan dan minuman untuk siswa dikantin
sekolahnya
Pihak sekolah dapat
bekerjasama dengan dinas kesehatan untuk memprogramkan kantin sehat dan
melakukan penyeleksian terhadap penjajah makanan dikantin sekolah. Pengawasan
orangtua terhadap konsumsi makanan anaknya disekolah juga dapat membantu dalam
menangani masalah makanan yang kurang kandungan gizi yang disajikan disekolah.
Dapat dibuat perlombaan
kantin sehat diseluruh sekolah di Kota Tanjungpinang dengan melibatkan sekolah
dan penjajah makanan. Hal ini tentunya melibatkan bantuan dana dari pihak-pihak
yang terkait.
2. Kantin
menjual makanan dengan menu sehat tetapi harganya terjangkau oleh uang saku
siswa
Menu makanan
sehat tidak harus berisi daghing sapi atau daging ayam. Sayuran seperti bayam,
kacang panjang dan wortel serta ketimun harganya terjangkau. Sayuran ini dapat
dikraesikan menjadi aneka masakan lezat yang pasti disukai siswa.
Kreasi menu
setiap hari tidak akan membuat siswa bosan untuk makan dikantin sekolahnya.
Selain itu juga harga makanan dapat terjangkau oleh seluruh siswa sehingga
semua siswa mendapat asupan gizi seimbang tanpa harus mempertimbangkan uang
saku yang akan dihabiskan.
3. Bakso, makanan yang
sering dijajakan dikantin sekolah
3. Siswa
tidak dibiasakan diberi uang saku berlebihan oleh orangtua
Bila anak gemar
membeli jajanan atau makan dikantin sekolah sebaiknya orangtua tidak terlalu
banyak memberikan uang saku kepada anak mereka. Anak yang mendapat uang saku
berlebih cenderung lebih konsumtif dan sembarangan dalam memilih jajanan
disekolah, mereka dapat leluasa membeli aneka makanan. Selain itu apabila anak
diberikan uang saku yang berlebihan anak akan menjadi tidak focus terhadap
pelajaran dan lebih emmentingkan untuk menghabiskan uang jajannya dikantin.
4. Orangtua
mulai membiasakan untuk membawakan bekal kepada anaknya dari menu makanan sehat
yang dibuat dirumah agar terjamin higienis dan sehat.
Memang tidak semua anak
dapat dibawakan bekal dari rumah. Orangtua tidak mungkin menyuruh anaknya yang
sudah besar untuk emnenteng bekal keekolah setiap hari. Mereka pasti lebih
memilih yang fleksibel dengan makan dikantin sekolah dengan makanan yang telah
disediakan.
4. Bekal makanan sehat
dari rumah
0 komentar: