Paradoks Identitas Nasional dan Patriotisme Warga Negara
Akhmad Zainuri, 23 tahun, pemuda asal Malang ini berhasil menciptakan Brailevoice yakni keyboard komputer dengan huruf brailie yang dapat mengelurkan suara huruf sesuai dengan tombol yang ditekan.
Bukan hanya itu, pemuda lulusan fakultas tehnik Brawijaya ini juga menciptakan alat yang berkerja secara otomatis untuk menurunkan kadar air dalam madu.
Zainuri merupakan salah satu dari 10 pemuda berprestasi atau Pandu (Pemuda Andalan Nusantara) yang menerima penghargaan dari Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga.
"Mereka harus kosisten menjalan karyanya selama paling sedikit 2 tahun," ujar Menteri Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault di Jakarta.
Menurutnya, proses penyeleksian dilakukan di seluruh daerah Indonesia. Seluruh pemuda prestasi dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, teknologi, wirausaha, budaya, dan pariwisata disaring untuk memilih yang terbaik.Facebook
Indonesia had a profitable day as their two World champion pairs made the finals. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (right) will be in line for a hat-trick of Mixed Doubles titles when they face Olympic champions, Zhang Nan/Zhao Yunlei of China, in a repeat of last year’s final. The Indonesians destroyed Korea’s Ko Sung Hyun/Kim Ha Na 21-13 21-11 in just 31 minutes.Men’s Doubles World champions Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan too made a quick meal of their compatriots Markis Kido/Gideon Markus Fernaldi. The favourites won the exchanges in a blitz and, with Fernaldi struggling to contain his nerves, the French Open champions were in all sorts of trouble. Few rallies went beyond five or six strokes as Setiawan and Ahsan caught their opponents with their flicks and drives and tight netplay. Fernaldi smashed into the net on the first match point to hand a 21-7 21-12 victory to Ahsan/Setiawan. The match was over in just 22 minutes.BWFBadminton
BANGKALAN-Peringatan hari Sumpah Pemuda diwarnai tindakan anarkis. Itu setelah terjadi bentrok antara polisi dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Bangkalan. Dalam bentrok tersebut sejumlah mahasiswa mengalami luka-luka akibat dibogem oknum aparat kepolisian. Tindakan anarkis tersebut terjadi saat mahasiswa mencoba menerobos barisan polisi yang berjaga di depan kantor DPRD Bangkalan.Jawa Pos
Identitas
nasional adalah sebuah deskripsi nyata akan adanya kedaulatan sebuah bangsa. Sebab dengan sebuah jati diri, bangsa
dapat diakui oleh bangsa lainnya. Yang menjadi akar permasalahan disini adalah
ketika warga sebuah negara tidak memiliki rasa kebanggaan terhadap negaranya
sendiri. Maka yang perlu kita lakukan adalah menganalisa latar belakang
timbulnya perasaan antipati tersebut. Apakah bangsa ini sedang mengalami krisis
identitas nasional?
Identitas
nasional secara etimologis berasal dari kata identitas dan nasional . Kata identitas sendiri
berasal dari kosa kata berbahasa inggris identity yang memiliki pengertian harfiah, ciri, tanda /jati diri
yang melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakan
dengan kata yang lain.
Istilah identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang
dimiliki oleh suatu bangsa yangs ecara filosofis membedakan bangsa tersebut
dengan bangsa yang lain. Berikut adalah beberapa unsur yang membentuk identitas
nasional:
1. Suku Bangsa
2. Agama
3. Kebudayaan
4. bahasa
Keempat
unsur tersebut terdapat dalam diri masyarakat Indonesia. Suku bangsa, agama,
kebudayaan dan bahasa telah mengurat tanah didalam jiwa masyarakat Indonesia.
Membentuk suatu pola di kehidupan bermasyarakat.
Jika
berbicara tentang adat istiadat sebagai pembentuk pola perilaku masyarakat
Indonesia dan sebagai penentu identitas nasional, adat istiadat yang dimaksud
disini bukan hanya sekedar berupa tarian-tarian, nyanyian ataupun upacara dan
ritual adat yang biasa kita saksikan. Tetapi makna adat istiadat lebih bernilai
secara implisit.
![]() |
Nagekeo_NTT_Sail Komodo 2013_LNRPB IV |
Bagaimana
sebuah pola pikir, pola sikap dan pola tindakan baik individu maupun masyarakat
sosial dalam mengimplementasikan identitas nasional Bangsa Indonesia adalah hal
yang menjadi tolok ukur keberhasilan sebuah bangsa dalam memperkenalkan
identitas nasionalnya.
Kembali
kepada kasus diatas, pembakaran bendera merah Putih. Bendera yang menjadi salah
satu identitas nasional Bangsa Indonesia secara simbolis. Disini kita dapat
menganalisis bahwa masyarakat Indonesia masih mengalami krisis tata kelakuan
bahwa masyarakat Indonesia masih mengalami krisis tata kelakuan yang
mencerminkan rasa cinta pada negerinya. rasa cinta ini yang kita kenal dengan
istilah Nasionalisme. Nasionalisme adalah sebuah wujud dari sebuah pola perilaku
masyarakat Indonesia secara positif. Dengan adanya jiwa nasionalisme , maka
kita dapat melihat hasilnya melalui karya-karya luar biasa yang dihasilkan oleh
anak negeri baik didalam maupun diluar negeri. Ada banyak juga kasus-kasus yang
memiliki nilai positif dari nasionalisme yang dimiliki masyarakat Indonesia.
Pola
perilaku dan tata kelakuan adalah hal-hal yang slalu kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari. Sama dengan bagaimana awalnya sebuah kebudayaan dapat
tercipta dari hal-hal yang sellalu dilakukan oleh masyarakat secara sistematik
baik disengaja maupun tidak disengaja sehingga membentuk sistem yang lebih kompleks. Begitu pula denga
pola perilaku dan tata kelakuan yang membentuk suatu kebiasaan. Jika menemukan
sebuah masyarakat yang tumbuh dengan minimnya wawasan dan informasi tentang
pentingnya wawasan kebangsaan sebagai warga negara, maka masyarakat tersebut
akan tumbuh dengan memiliki rasa apatis terhadap negaranya.
Begitu pula
sebaliknya jika sejak dini ditanamkan rasa cinta pada bangsa, sebuah masyarakat
akan memiliki rasa tenggang rasa, kekuatan persatuan dan jiwa yang pantang
menyerah seperti yang terdapat dalam filosofi negara. Masyarakat seprti ini
tidfak terbentuk dengan sendirinya tanpa adanya campur tangan dari
individu-individu yang menanamkan pola pikir menerapakan sila-sila kehidupan
sesuai Pancasila di masyarakat. Di bagian masyarakat manakah kita tinggal
sekarang?
Lalu, apa
lagi yang menjadi bagian dari identitas sebuah bangsa selain pola perilaku
masyarakatnya? Yaitu ciri-ciri dari bangsa tersebut secara simbolis. Berikut
adalah beberapa lambang negara yang merupakan bagian identitas nasional.
1. Bahasa Indonesia/ bahasa Persatuan
yaitu bahasa Indonesia
2. Bendera Negara yaitu Sang Merah
Putih
3. Lagu Kebangsaan yaitu Lagu Indonesia
Raya
4. Lambnag Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinekka
Tungga Ika
6. Dasar Falsafah Negara yaitu
Pancasila
7. Konstutusi (Hukum Dasar) Negara
yaitu UUD !($%
8. Bentuk Negara Kesatuan republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan Daerah yang telah
diterima sebagai kebuadayaan Nasional
Poin-poin
diatas lebih dikenal dengan wawasan kebangsaan. Seorang warga negara dituntut
untuk mengetahui segala hal yang menjadi jati diri bangsanya. Bahkan hanya mengaku
memiliki rasa Nasionalisme. Bukan hanya dengan bertindak narkis dalam
menyampaikan aspirasi. Tidak juga Tidak juga dengan mencalonkan diri menjadi
seorang wakil rakyat ataupun mengaku telah banyak berbuat kepada bangsa ini
lantas menjadikan diri kita seseorang yang layak disebut nasionalis. Tetapi
mengenali bangsanya sendiri, sebagai tanggung jawab moral terhadap Bangsa
Indonesia.
Bangga
menyanyikan Lagu Indonesia Raya ketika melaksanakan upacara , mengenali
lagu-lagu daerah. Terutama lagu daerah khusus tempat dimana kita tinggal,
mengagumi kebudayaan lokal sebagai wujud dari beragam warisan yang tak ternilai
dan tak memiliki persamaan dengan yang lainnya. Jadi, apakah ada implementasi
secara riil di kehidupan sehari-hari kita? Sudahkah kita layak disebut sebagai
seorang Nasionalis? Pantaskah kita mengakui mencintai negara ini tapi belum
mengenal seluk-beluk kebudayaan yang membentuk suatu keberagaman budaya yang
menjadi identitas nasional bangsa ini? Sudahkah kita membudayakan sikap
menghargai toleransi beragama, tolong-menolong, ramah tamah dan pantang
menyerah yang dimiliki oleh Dasar Negara kita, Pancasila? Kini kita dapat
menyimpulkannya.
Melakukan
tindakan-tindakan anarkis yang memprovokasi kerusuhan ditengah-tengah
masyarakat hanya untuk mendapatkan perlindungan dan pembelaan, memprotes
kebijakan bangsa ini dengan memprotes tetapi menyampaikan dengan cara-cara
tidak terhormat untuk menunjukkan bahwa kita marah dengan rusaknya moral para
wakil rakyat yang lalai dengan kekuasaan karena ingin mengambil azas manfaat
demi mengeruk keuntungan pribadi atas uang rakyat dan negara.
Bangsa
Indonesia terlahir dari jerih payah para pejuang-pejuang kemerdekaan yang rela
meregan g nyawa, menumpah darahkan tanah air dengan jiwa raga. Bangsa ini
berdiri dari tangan-tangan kokoh yang pantang menyerah membebaskan kita dari
kebodohan dan kesalahan-kesalahan di masa lalu. Membuka harapan atas masa depan
yang bahkan tak pernah mereka tahu akan jadi seperti apa. Lalu pantaskan kita
membayar semua pengorbanan itu dengan
tindakan-tindakan yang tanpa melalui proses pemikiran dewasa untuk menunjukkan
bahwa kita marah dengan bangsa ini? Bahwa kita kecewa dengan sikap orang-orang
yang tak memiliki moral dan empati terhadap penderitaan masyarakat Indonesia
yang lainnya dalam kesusahan dan penderitaan. Disinilah tugas kita mereleksikan
diri sejenak untuk kembali kepada tujuan dasar bangsa ini.
Indonesia
adalah sebuah bangsa besar yang kokoh dan kuat. Tujuan dasar Bangsa Indonesia
tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 berbunyi sebagai berikut: Memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
Dengan
kembali mengenal Identitas Nasional Bangsa Indonesia kita dapat kembali kepada
dasar-dasar tujuan negara. Tugas kita sebagai warga negara adalah bersama-sama
mewujudkan masyarakat yang sadar dan bangga akan negeri tercintanya. Bukan
hanya tuga aktivis, pejabat atau tugas-tugas fungsional dan struktural
pemerintahan tetapi seluruh jiwa raga uang
hidup dibawah naungan Garuda
Pancasila. Terutama mahasiswa sebagai generasi emas penerus perjuangan Bnagsa
Indonesia. Sikap kritis yang harus kita
terapkan adalah sikap kritis dalam menolak praktik-praktik kecurangan didalam
sistem masyarakat, kritis dalam membangun pola pikir masyarakat berpendidikan,
kritis dalam berkarya yang mengharumkan nama bangsa . Menerapkan filosofi
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
0 komentar: