Pemilih Cerdas: Dari A-Z

8:51 AM LovelyBunny001 0 Comments


Alhamdulillah, setelah melalui proses pemilihan yang insyaallah demokratif 100% Indonesia memutuskan bahwa Bpk. Joko Widodo dan Bpk. Jusuf Kalla diberi kepercayaan oleh rakyat untuk memimpin pemerintahan selama 5 tahun kedepan. Meskipun baru akan dilantik di bulan Oktober mendatang tetapi euforia kemenangan oleh para pendukung kedua orang hebat ini benar-benar luar biasa dengan tak henti-hentinya mengucap rasa syukur dan melakukan berbagai aksi unik dan luar biasa sebagai ungkapan kebahagiaan mereka.
Pemimpin Indonesia dipilih secara LUBER (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia) sejak tahun 2004 untuk pertama kalinya. Rakyat berhak menentukan secara langsung siapa yang akan menjadi wakil mereka di kursi pemerintahan setingkat Gubernur dan Walikota, DPR/ DEwan Legislatif hingga Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Pemilihan Umum dilakukan dengan cara voting terhadap nama-nama calon pemimpin dan pejabat. Pemilu adalah kegiatan yang berlangsung 5 tahun sekali sesuai dengan masa jabatan yang diberikan kepada setiap wakil rakyat yang terpilih.
perbedaan penyelenggaraan pemilu pada tahun 2014 dengan pemilu sebelumnya yang diselenggarakan dengan sistem yang sama pada tahun 2004 dan 2009 secara signifikan adalah pada saat proses kampanye rakyat dapat menilik secara lebih rinci mengenai profil calon pemimpin dan pejabat yang akan mereka pilih.

seiring dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat untuk lebih mengetahui tentang latar belakang dan karakter sebenarnya dari calon pemimpin mereka, bermunculan website dan organisasi-organisasi non-partis yang menyediakan informasi mengenai prestasi, kinerja, hingga kasus atau masalah yang sedang dan pernah terkait dengan si caleg/ presiden/ walkot/ gubernur. situs seperti checkyourcandidates.org; dekritrakyat.or.id dll  menyajikan detail profile yang dapat kita share ke setiap media sosial yang kita miliki.
Media social juga tidak lepas peranan pentingnya dalam hal mengkampanyekan para calon-calon presiden. peng-kubu-an para pendukung capres satu dan capres lainnya sangat jelas terlihat ketika setiap orang yang memiliki akun sosial media saling memposting calon presiden pilihannya ke akun media sosial mereka, hal ini juga menimbulkan konflik dan benturan ketika setiap orang yang memiliki calon presiden favorit beradu argumen mengenai siapa calon presiden yang lebih baik. Ketika berbicara tentang serangan-serangan antar pendukung, hal ini juga tidak lepas dari strategi para tim sukses masing-masing calon yang berusaha mempengaruhi masyarakat agar memberikan suara mereka pada capresnya di pemilu nanti, bahkan tidak jarang juga terjadi kasus black campaign.Ketika berbicara mengenai Black Campaign sendiri, kita tidak bisa selamanya menyalahkan tim sukses salah satu pasangan capres yang sengaja menyebar isu-isu palsu menganai lawan capresnya. Ini bisa saja muncul dari fanatisme para pendukung capres yang ingin agar capres lawannya tidak mendapatkan tempat di hati masyarakat. Bahkan tidak jarang perkelahian dalam bentuk serangan-serangan verbal dalam bahasa komunikasi digital maupun media cetak dan elektronik yang tidak pantas karna mengandung sara dan bersifat sarkasme.
Nah, setelah memahami berbagai dinamika yang terjadi selama proses mengetahui siapa calon presiden/pemimpin kemudian hingga sampai ke tahap pemilihan ada sedikit refleksi yang ingin saya sampaikan. Pernahkan kita, mungkin sebagai pendukung salah satu calon presiden (baik yang akhirnya terpilih maupun yang tidak terpilih) berpikir akan sampai sejauh manakah kita mendukung calon presiden pilihan kita nantinya? Ataukah tiba-tiba muncul fanatisme karena hanya ikut-ikutan meramaikan suasana? Atau malah hanya ingin ikut meraup keuntungan dari pendukung salah satu caleg? Nah apapun itu, yang paling penting adalah jika anda benar-benar seorang pemilih yang cerdas, bukan cuma sekedar ikut-ikutan dan memang punya alasan dan landasan ideologi sendiri kenapa memilih capres dan cawapres tersebut maka wajiblah bagi kita untuk tetap terus mendukung kinerja bukan hanya pada saat ia mencalonkan diri saja, bukan hanya sebatas waktu kampanye saja dan bukan hanya ketika beliau terpilih menjadi presiden dan wakil presiden saja. Pemilih cerdas adalah pemilih yang benar-benar tau kapan dan bagaimana ia harus mendukung pemimpin pilihannya. Bagaimanapun sosok yang ia pilih pastinya adalah sosok yang dipercaya punya kualitas dan kredibilitas yang bisa dipertanggung jawabkan.

Jadi, untuk yang sudah memilih Bpk. Jokowi dan Bpk. Jusuf Kalla ayo terus dukung mereka bukan hanya sebatas kampanye dan pemilihan saja. Dukung kinerja mereka ke depan dalam memimpin bangsa Indonesia. Jangan lupa untuk menyampaikan aspirasi dengan cara-cara yang santun dan tetap menjaga keutuhan Republik Indonesia dengan tidak menyebarkan isu-isu yang dapat memecah belah masyarakat terutama untuk yang pendukung calon presidennya tidak terpilih.
Untuk Indonesia yang lebih baik, untuk Pemimpin Pilihan Rakyat! :)

You Might Also Like

0 komentar: