Monolog dan Sedikit Pelurusan Tentang Perempuan Romantis
Berani: Monolog
Dia hanya datang untuk membuatku semakin diam,
dan pergi meninggalkan luka ....
Kau pikir kau cukup jahat?
Kalau kau bisa mendapatkanku
Baru aku mau bersujud mengikutimu dibelakangmu
Kalau kau bisa membuatku jatuh cinta
Baru aku mau mencium keningmu
Didepan ibu bapakmu.
Beberapa kesatria terpilih yang dapat menaklukkan daratan Skandinavia
Mereka, menahkodai kapal-kapal pelintas laut Norwegia yang dingin
Terlalu bermental sadis dan beringas
Tapi putri Skandinavia adalah anak raja perompak yang pintar mengarahkan busur panah
Kau harus menyusup ke lorong dimana pintu kamarnya berada
Mengendap-endap dan diam dalam siaga
Tidak, mereka tidak punya jendela kaca seperti di dongeng Rapunzel
Jendela kastil disana hanya lubang-lubang batu kecil yang membantu proses respirasi
Ditengah malam-malam menggigit dan pagi yang sejuk
Kau pikir kau cukup licik?
Kalau kau bisa mengelabuiku
Baru aku mau menangis untukmu
Kalau kau bisa menyelip diantara rambutku dan mencium leherku
Baru aku mau menghirup udara dari bibirmu, yang pembual besar
Kau tau siapa nama laki-laki yang menaklukkan hati putri Skandinavia?
Tidak, akupun tidak tahu.
Karena dari kecil aku tak pernah di dongengi cerita dan wayang
Yang Bapakku bacakan hanya buku Ensiklopedia
Maka tugasmu nanti adalah
Menceritakan tentang Mahabrata dan kerajaan Sriwijaya
Kepada putra-putri dari keturunan Skandinavia
6 Sept 2015
Hahaha Aww~ Ntah
kenapa dari dulu sampai sekarang setiap habis ngeramu puisi trus saya baca
sendiri tiba-tiba saya merasa malu. Serius! Saya ini bukan tipe orang yang
romantis nya tingkat dewa pengunungan Olympus. Saya juga nggak ngerti gimana
caranya ngomong sama orang dengan cara yang bikin kesemsem gitu. Jadi jangan
suruh saya ngerayu orang. Beuh, mati berdiri kali!
Dan ini, dan ini
kali pertama saya narasi setelah sekian banyak Prosa Monolog yang sudah saya
post, kenapa? Karena saya ingin menjelaskan sekaligus bertanya. Apa perempuan
yang bisa menulis dan mengartikan puisi punya tempat istimewa, atau bahkan bisa
dikatakan unik / istimewa? Hmmh, saya belum menemukan orang yang berkomentar
seperti itu.
Tapi, setahu
saya menurut pengalaman pribadi. Beberapa orang masih skeptis dan berpikiran
bahwa puisi itu salah satu cara yang digunakan untuk meluluhkan hati orang
lain. Seperti contohnya, sebagian besar cowok yang tahu kalo gebetannya suka
baca puisi pasti mereka ngedeketin si "empunya dedemenan" dengan
jalan membuat puisi, membacakan puisi atau menjadikan inspirasi puisi ... apa?
Saya menebak semuanya. Bukan, bukan menebak. Tapi itulah pengalaman pribadi
saya. Bukan curhat, tapi sepertinya saya perlu sedikit meluruskan ini. Nggak
semua perempuan yang suka baca sastera, sejenis puisi, prosa, sajak, novel, dll
adalah orang-orang yang benar-benar ingin diperhatikan dengan cara yang
romantis pula.
Latar belakang
kenapa seseorang menyukai sastera bukan karena mereka adalah orang-orang yang
hobi melamun berjam-jam dan terhanyut dengan dunianya sendiri untuk menciptakan
atau mengartikan banyak sajak kemudian menjadi tergila-gila sendiri. Nggak
begitu. Seperti contohnya saya yang menyukai puisi. Ntah itu membaca puisi,
menterjemahkan puisi ataupun menciptakan puisi. Tapi saya tidak memiliki banyak
waktu luang untuk melamun dan cenderung menjadi tergila-gila dengan satu jenis
puisi ataupun penyair. Kehidupan saya yang nyata, sangat menjenuhkan. Saya
menghabiskan waktu seharian bertemu dengan banyak orang dan bicara terus
menerus, mengeluarkan semua bentuk emosi dan tetap fokus dengan apa yang saya
kerjakan. Itu rumit. Makanya, waktu punya sedikit waktu luang saya menggunakan
untuk menterjemahkan puisi, sambil mendengarkan lagu. Nah kalo diperhatikan dari sekian banyak postingan
puisi saya yang ditemani dengan backsound sebuah lagu, berarti lagu itu
yang sedang menemani saya menulis pada saat itu.
Apakah saya
hanya suka menulis puisi? Tidak, kalo readers adalah stalker saya dari dulu
pasti tahu kalo saya juga sering nulis tentang artikel-artikel sosial politik.
Yah, kan basic pendidikan saya Politik. Harap maklum ya.
Oke deh, sekian
sedikit penjelasan saya yang semoga bisa menjelaskan beberapa hal yang mulai
tidak jelas belakangan ini. Apasih ....
Keep Enjoy Art!
:)
Puisinya bagus kok, nggak perlu malu
ReplyDeleteMakasih Ali, jadi makin malu >,<
Delete