Film Rumah Tanpa Jendela & Kenangan Tentang Bapak
Film
yang disutradai oleh Aditya Gumay ini bercerita tentang persahabatan Rara si
anak miskin dan Aldo yang mengalami disabilitas. Skenario cerita ini berawal
dari Rara yang sangat ingin punya rumah yang memiliki jendela akhirnya
kehilangan ayahnya pada saat menyelamatkan bude-nya ketika terjadi kebakaran di
rumah mereka. Pada akhirnya keluarga Aldo yang sebelumnya kurang memiliki
simpati terhadap kekurangan menyadari bahwa dibalik kekurangan ada rasa
kebersamaan yang dapat kita miliki dan rasakan bersama. Nah, seperti biasa readers
tulisan saya itu selalu menyimpang dari pembahasan normal. Kali ini saya
akan membahas mengenai hubungan kasih sayang antara Rara dan ayahnya. Sedikit
banyak cerita ini mengingatkan saya pada kenangan masa kecil bersama Bapak. Pelajaran
berharga tentang mengenal dan mempelajari kehidupan :)
Rara
sangat menginginkan memiliki jendela meskipun rumahnya kecil dan kumuh dan ia
sama sekali tidak pernah mempermasalahkan keluarganya adalah keluarga yang
kekurangan. Bagi Rara memiliki jendela dirumah adalah sebuah kebahagiaan, agar
ia dapat melihat ke luar rumah. Anak kecil ini memahami filosofi jendela adalah
sesuatu yang dapat membantu kita melihat keluar dari dalam rumah. Lalu jika ada
kata mutiara "Membaca adalah jendela dunia" mari kita coba
pahami bahwa jika dengan membaca kita dapat melihat ke luar jendela. Melihat
keluar dapat diartikan melihat hal-hal baru yang mungkin belum kita temukan,
jendela adalah ilmu pengetahuan yang kita dapatkan dan membaca adalah kunci
untuk melihat hal-hal baru dari dalam diri kita.
Membaca,
hal yang sangat saya sukai sejak kecil. Membaca apa saja, ensiklopedi, novel,
kumpulan puisi, artikel berita bahkan surat (hehe, bukan surat cinta lho
maksudnya!) Karena sejak kecil ayah saya membiasakan kami anak-anaknya untuk
suka membaca buku. Kemudian seiring pertumbuhan saya dan adik-adik saya kami
memahami bahwa cara belajar yang efektif adalah ketika saya menyukai buku yang
dibaca maka saya akan memahami isi dari buku tersebut. Tapi bukan berarti saya
harus menyukai buku tersebut dahulu baru saya akan membacanya, Bapak sering
berpesan: Buku apapun pasti tidak ada yang tidak kamu sukai. Buku itu dibuat
untuk memberikan manfaat. Jika tidak ada manfaatnya, itu bukan buku.
0 komentar: