Pemuda Merdeka, Menggapai Cita-cita!
Tulisan ini saya dedikasikan untuk seluruh teman-teman se-Indonesia yang pada hari ini, detik ini dan sampai saat ini masih berjuang mengejar mimpinya.
Indonesia
sudah 69 tahun merdeka. Lalu, berapa lamakah kita sudah merdeka? Teman-teman
sekalian ...
Merdekanya negeri ini karena
perjuangan berat para pahlawan yang didalamnya adalah para pemuda.
Pemuda-pemuda yang memiliki jiwa penuh semangat serta tekad membara untuk
memekikkan kemerdekaan ketika rakyat Indonesia selama 3,5 abad tertidur pulas
di bawah ketiak penjajah.
Pemuda yang dengan ke-keras
kepala-annya menculik orang nomor satu di negeri ini demi agar seluruh rakyat
Indonesia berani menyatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang merdeka.
Dan tahukah, dulunya
Soekarno-Hatta juga adalah pemuda. Jauh sebelum mereka menjadi orang yang
paling di hormati oleh Bapak-bapak, Ibu-Ibu, Pemuda dan Pemudi. Mereka dulunya
juga adalah pemuda, pemuda yang aktif, reaktif dan responsive terhadap segala
permasalahan social di negerinya. Menjadi presiden dan wakil presiden adalah
puncak dari hasil jerih payah perjuangan mereka.
Lalu, bagaimana dengan para
pahlawan bangsa yang gugur dalam peperangan melawan penjajah? Mereka adalah
jiwa-jiwa yang penuh. Jiwa-jiwa yang takut. Mentalnya penuh malu. Malu kalau
negerinya dipandang lemah oleh bangsa lain, takut jadi orang yang lemah dan
ditindas semena-mena dan dibodoh-bodohi. Jiwa yang penuh dengan rasa
nasionalisme. Kebanyakan dari mereka itulah, adalah pemuda!
Pemuda, jiwa kita adalah
jiwa yang penuh kobaran api. Membara sejalan pemikiran kita yang meledak-ledak
seperti reaksi uranium. Setinggi puncak Merapi yang tertutup keteduhan awan,
sepanjang sungai Musi berarus deras bermuara pada lautan.
Semangatlah, jalan kita
memang panjang. Kita sering menangis ditengah malam, tidak nyenyak tidur dan
memaki-maki diri sendiri karena merasa salah dan gagal dalam melakukan apapun.
Menjauhi orang-orang yang kita sayangi karena merasa mereka tidak menyayangi
kita, membiarkan diri kita beku dalam kesendirian. Lalu kita merenung, kita
mencari-cari diri kita.
Perjuangan kita, kawan. Adalah
melawan diri kita sendiri. Kebodohan, kemalasan, ketidak ingin tahuan, apatis
dan hedonis adalah penjajah yang harus kita bunuh dan hancurkan. Jangan biarkan
jiwa pemuda kita yang penuh semangat loyo, karena kita menyerah mengejar mimpi.
Skripsi, wisuda, melamar kerja dan ditolak cinta adalah hal yang biasa. Kita
pemuda super! Anggap saja semua itu seujung kuku, remehkan mereka. Remehkan untuk
menganggap hal itu sangat mudah kita atasi, semangat kita bahkan mampu
meruntuhkan tembok cina, hanya dengan semangat saja? Tidak, kerja keras. Do
Action!
Semangat itu baru
modal utama kawan! Masih ada yang harus kita lakukan. Selanjutnya berdiri,
bergerak dan berlarilah mengejar mimpi itu. Teman-teman yang saya tau, pasti
punya semangat. Bahkan mungkin melebihi yangs saya miliki. Jika kita tidak
punya harta yang bisa dibanggakan, banggakanlah ilmu kita, jika kita kekurangan
ilmu banggakanlah semangat kita untuk belajar!
0 komentar: