Manufaktur 3
Tuhan, saya merasa bodohKenapa anda membiarkan saya jatuh cinta dengan mudah untuk patah hati
Didalam setiap pertemuan yang sulit diungkapkan
Dengan kata-kata
Lalu orang-orang akan menertawakan saya
Ketika mereka menemukan saya masih menulis buku harian dan menafsirkan puisi
Tuhan, saya merasa jahat
Kenapa anda membiarkan saya menoleransi perbedaan keyakinan dan pandangan hidup
didalam sebuah hubungan percintaan dan persahabatan
Sungguh saya telah kehilangan semua kata-kata puitis
Ketika hari-hari berkutat dengan masalah pabrikasi dan melemahkan insting modifikasi seni linguistik
Tuhan, saya merasa lelah
Karena manusia berpikir bahwa saya tidak bisa berpikir, berbuat dan merasakan seperti manusia biasanya
Saya mengosongkan pikiran ditengah percakapan dan bertanya-tanya tentang sesuatu yang sudah dijelaskan secara implisit
Buyar menganalisa untuk menemukan apa yang harus ditemui
Nanar menatap kabut dari balik gedung-gedung tinggi
Tuhan, saya merasa dangkal
Saya ingin pulang kepantai
Menjadi bukan manusia dan gila menulis cerita
Membiarkan kulit saya menyamak dan lusuh seperti gelandangan
Mempelajari alam didalam setiap kesesatan perjalanan yang menjauh
Menjauhi sifat manusia
0 komentar: