Manufaktur: Dia

4:02 AM LovelyBunny001 0 Comments

Pada suatu subuh yang dingin di terminal Mendolo
Aku menantikan sesuatu yang belum kuduga-duga
Bagian dari saripati hidup di sebuah tempat terasing tersembunyi dan tenang temaram
Dia bilang hidup penuh kejutan
Tapi ia enggan memberikanku satu
Tapi aku benci menunggu, karena sudah 24 tahun rutin kulakukan dengan sabar

Ada lagu sedih dari soundtrack sebuah film layar lebar
Yang tak dapat kuterjemahkan seluruhnya, hanyalah bagian seekor anak sapi
Film ini tentang laki-laki pintar yang rumit, dia mengarahkanku untuk tahu hal baru yang sebelumnya tak pernah mau kusentuh
Kuharap ia tak bohong seperti yang sebelumnya
Tapi aku lebih sedih lagi karena menunggu
Akan sebuah pertanyaan yang kuinginkan

Nanti aku akan berkemah di Menjer, dan aku tak peduli karena aku sangat ingin!
Tuhan, tolong sekali ini ijinkan aku dapat apa yang aku ingin
Karena biasanya Bapak dan Ibu selalu menanyakan berkali-kali apa aku benar-benar ingin atau hanya penasaran
Meski pada akhirnya akupun yang mengusahakan sendiri

Lalu aku membuka sebelah kiri penutup telingaku dengan sebelahnya mendengarkan sayup adzan subuh dari arah belakang kuduk
Sudah lama ya
Aku jadi agnostik
Karena aku sedang protes dengan Tuhan
Bagaimana bisa aku dikhianati
Padahal aku sangat mencintainya sampai detik terakhir ia pergi tanpa sepatah katapun
Di bangsal lantai 4 rumah sakit umum propinsi kepulauan riau tanggal 4 april tahun lalu

You Might Also Like

0 komentar: