Sumpah Pemuda, Sumpah Berbahasa Satu : Bahasa Indonesia !

10:20 AM LovelyBunny001 0 Comments

Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.



Mudah saja. Isi sumpah pemuda memang  cuma tiga baris. Menghapalkannya juga tidak susah, bertumpah darah satu. Berbangsa satu. Berbahasa satu, Indonesia. Nah, dibalik ketiga kalimat keramat tersebut tentu teman-teman sudah mengetahui sejarah bagaimana para pemuda yang tergabung dalam suatu forum memperjuangkan nasib persatuan bangsa Indonesia dalam suatu kesatuan yang mengikat kita, dalam persamaan secara nasional. Sumpah Pemuda, ikrar pemuda untuk memiliki sesuatu yang dapat saling mengikat kebhinekaan masyarakat Indonesia tanpa memecah belahkan, tanpa mendiskriminasi suatu suku, agama maupun ras dan memupuk jiwa persatuan rakyat Indonesia untuk semangat memperjuangkan kemerdekaan.

Dalam kalimat terakhir dituliskan Bahasa Indonesia merupakan suatu formula yang juga dicetuskan kedalam Sumpah Pemuda untuk mengindikasikan bahwa suatu Bahasa yang dapat dimengerti dan digunakan oleh setiap orang akan membuat si pengguna Bahasa tersebut untuk merasa saling memahami antara satu sama lainnya, yaitu Bahasa Indonesia.

Oke, setelah membaca sedikit prolog dari saya diatas. Pernahkah teman-teman berpikir dimana kita dapat menemukan Warga Negara Indonesia yang menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar? Di lingkungan kantor pemerintahan, di sekolahan dan di forum-forum. Tempat-tempat yang sangat formal. Dan bagaimana dengan bahasa komunikasi yang kita gunakan sehari-hari dengan teman-teman sebaya maupun teman di lingkungan non-formal, bisa dikatakan kacau balau. Mungkin pernah ada yang mendengar orang-orang disekitar kamu mengatakan hal berikut ini:

1. "Ya kan ga' make sense aja gitu lho dia bisa ga worth it sama keadaan kita."
2. "Better kalo kita bisa doing something buat orang lain. Ga jadi orang yang selfish."
3. "Ntar malem chill out yuk ama anak-anak kita have fun bareng!"
4. "Saya recomended banget dengan tempat makan ini selain rasanya enak service nya juga memuaskan."

Perhatikan ada selipan bahasa asing ditengah-tengah kutipan percakapan yang saya contohkan diatas. Mungkin juga teman-teman sering mendengar atau bahkan juga merupakan orang yang secara tidak sadar juga menggunakan cara berbicara seperti diatas.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa menggunakan Bahasa Inggris sangat baik dalam menunjang pengetahuan global kita, tentunya itu juga membantu meningkatkan pengetahuan berbahasa. Tetapi bila menggunakan bahasa asing dan bahasa indonesia secara bersamaan alias dicampur-campur seperti diatas apa tidak terdengar kacau bagi yang mendengarnya? Tentu tidak enak didengar telinga juga kan.

Katanya sih, untuk alasan kenapa mencampur-campur bahasa indonesia dengan sisipan bahasa asing lebih mempermudah dalam pengucapannya. Ada juga yang mengatakan bahwa kadang-kadang istilah bahasa indonesia itu sudah banyak tidak diketahui, orang-orang lebih familiar dengan kata-kata asing. Nah, ada pula yang mengatakan dengan menggunakan istilah asing kita akan lebih mudah diterima di pergaulan karena dianggap lebih "mempunyai kelas" dalam cara bicara. Wah, banyak sekali ya alibinya yang mendukung untuk lebih memilih menggunakan istilah asing agar bisa dicampur dengan bahasa indonesia.

Tidak tau kenapa, tiba-tiba saya jadi teringat dengan cara bule yang sedang belajar Bahasa Indonesia dan mencoba berbicara kepada orang Indonesia asli. Pasti Bahasa Inggris-nya dicampur-campur dengan Bahasa Indonesia khas dengan logat kebule-bulean mereka, yah kalo mereka sih sudah jelas ya lebih menunjukkan ketertarikan (bukan interest lho!) dalam mempelajari Bahasa Indonesia karena menganggap menghormati bahasa tempat dimana mereka menginjakkan kaki. Nah, bagaimana dengan kita? Ini kan tanah air Indonesia. Lalu apa alibi kita tertarik untuk mempelajari bahasa asing di tanah sendiri? Untuk meyakinkan bangsa asing bahwa kita adalah bangsa yang tidak juga tertinggal dalam perubahan globalisasi. Hmmh, mari saling refleksi diri!

Oh ya, ada satu pelajaran lagi mengenai kenapa suatu bangsa dapat diakui oleh bangsa lainnya bahkan diseluruh dunia hanya karena bahasa yang mereka gunakan. Apa bahasa yang paling besar didunia ini? Inggris, Cina dan Jepang. Itu jawabannya. Mungkin untuk sejarah kenapa Bahasa Inggris menjadi bahasa internasional kita sudah bisa mahfum karena daerah jajahan inggris pada jaman kolonial hampir ada diseluruh belahan dunia sehingga bahasanya pun secara langsung mempengaruhi perkembangan penggunaan bahasa percakapan disetiap daerah bekas jajahan Inggris. Kemudian bagaimana dengan bahasa Cina dan bahasa Jepang? Cina dan Jepang memang tidak mempunyai wilayah penjajahan seluas Inggris, bahkan Cina hampir tidak pernah menjajah wilayah lain. Jepang juga hanya berusaha memasuki beberapa wilayah negara di sebagian kecil Benua Asia Timur. Tapi ketika anda datang ke negara mereka, pernahkan anda melihat orang-orang yang anda tanyai arah jalan berbicara dengan menggunakan bahasa turis atau bahasa inggris? Tidak, tapi kitalah yang akan berbicara dengan Bahasa Jepang kepada mereka. Karena ketika kita berkunjung ke Negara Cina maupun mencari pekerjaan atau bersekolah di Negara Jepang bahasa negara merekalah yang akan kita pelajari. Jika tidak, kita tidak akan dapat berkomunikasi dengan orang-orang disekitar.

Hebat ya, negara sekecil Jepang saja bahasanya sudah dapat diakui secara mendunia. Meskipun tidak seluruh dunia berkomunikasi menggunakan bahasa negara mereka tapi setiap orang yang datang kesana pasti wajib untuk menggunakan bahasa yang berlaku dinegaranya. Itu sebabnya karena mereka sendiri mengakui keberadaan bahasa nasional dan mereka bahagia menggunakannya. Lalu bagaimana dengan kita?

Masih ingin mencampur-campurkan kata-kata asing kedalam Bahasa Indonesia ketika berbicara dengan teman agar terdengar lebih "International" ? Biar terdengar seperti bule yang baru belajar bahasa indonesia ya! Kalau saya sih lebih memilih terdengar ndeso waktu bicara asal para pahlawan, pemuda Indonesia yang dengan susah payah merumuskan formula Sumpah pemuda tidak sedih ketika saya mengacak-acak bahasa persatuan yang mereka perjuangkan agar dapat digunakan oleh seluruh rakyat Indonesia agar merasa memiliki jiwa persatuan. Coba perhatikan, dimana lagi kita lihat bangsa lain yang menggunakan Bahasa Indonesia, dinegara mana? Hanya di Indonesia. Bukankah bahasa kita sama uniknya dengan Bahasa Cina dan Bahasa Jepang? Ayo cintai Bahasa Indonesia, turis-turis yang baru tiba di bandara mengucapakan "Apa kabar?" kepada petugas bandara, orang Jepang menanyakan nama makanan yang mereka makan dengan menggunakan Bahasa Indonesia, dan kalau bisa suatu hari nanti presiden dan menlu yang datang ke Negara Indonesia akan menggunakan Bahasa Indonesia untuk berbicara dengan presiden kita. Hebat bukan?
 

You Might Also Like

0 komentar: